Mungkin banyak diantara kita yg beranggapan, butuh penyemangat dari lawan jenis, yang rela dampingin smpe kita dapetin yg dibilang 'kesuksesan' , yap maybe yg dimaksud kesuksesan duniawi.
Sadar gak sih, ini cuma buang" waktu aja, bisa jadi yg kmu dampingin untuk dapetin kesuksesan itu, ketika udh sukses malah sama org lain. Kecewa? Ya pastilah, karena diawal berharapnya cuma bisa hidup bahagia sma org yg kmu fikir udh pasti jodohmu. Sampe sampe kamu lupa, klo Allah lebih kuasa untuk membolak balikan hati.
Coba deh, untuk para laki-laki, cukupkan Ridho Allah yg dituju dan doa ibumu sbg sarana untuk sampe tujuan, jangan cari sarana lain yang malah menjerumuskanmu kepada kemaksiatan. Kecuali jika kmu memang sudah siap untuk menghalalkan seorang wanita, disitulah kmu mendapatkan 1 sarana lagi untuk mempermudah kmu mendapat Ridho Allah. Yap doa ibumu dan doa istrimu yang mampu mempermudah segala urusanmu, dunia akhirat.
"Tapikan bosen, butuh motivasi juga, butuh support biar bisa segera ngehalalin dia"
Hm, itu hak tiap orang sih, cuma yg perlu diingat laki-laki itu pemegang kendali, mau dibawa kemana rumah tanggamu nanti trgntung kmu mau lewat jalur mana ktemu jodohmu, jalur yg penuh berkah dengan menjauhi apa yg sudah dilarang Allah, jngn mendekati zina sprti yg ada pada (QS.17:32). Atau memilih jalur yg penuh syahwat dan godaan setan, naudzubillah. Semuanya bakal kerasa dan terbukti ketika membina rumah tangga, klo smuanya berlandaskan ridho Allah maka insyaallah akn slalu saling membahagiakan, tpi klo smuanya berlandaskan pemenuhan duniawi, ya sekedar dunia yg didapat, ketika tiba" diuji dengan suatu kondisi, goyah dan hilanglah ketenangan dalam rumah tangga.
Mau lewat cara apapun ya bakal sama ketemu jodohnya, cuma yang beda keberkahan yg didapat dalam rumah tangga, kalo Allah udh kasih keberkahan itu, segala masalah dan urusan dipermudah, 2 insan manusia bisa lebih diberi kesabaran dan rasa syukur atas nikmatNya, dan bakal jauhh tuh dari yg namanya berantem" hebat, karena orientasi yg dituju ya ibadah ke Allah bukan nurutin ego, dan cinta pun dibangun setelah halal. gkusah jauh-jauh deh, contohnya orangtua jaman dluu yg begitu ada ketertarikan yaudah nikah, gk ada pacaran", bgitu berumahtangga baik' aja awett dibanding orang" jaman sekarang, yg udh memupuk cintanya sbelum halal, bgitu nikah, goyah sdikit omongannya cerai, pisah, dan sebagainya, makanya tingkat perceraian semakin tinggi, naudzubillah. Semua itu karena keberkahan dlm rumah tangga yg belum didapetin seutuhnya.
Dan untukmu, sholihah
Percantik lah hati dan akhlakmu karenaNya, persiapkan dirimu untuk hal yg akan segera menjemputmu, entah kematian atau seseorang. Jangan mudah terbuai dngn laki-laki yang baru menjanjikan, belum membuktikan. Karena dia belum tentu jodohmu. Jika memang hatimu mengharapkan Allah menetapkan dia yg telah berjanji padamu agar bisa bersamamu, maka cukuplah itu menjadi diskusimu bersama Allah. Jangan umbar sikap manis mu kepada seseorang yang belum tentu jodohmu. Simpanlah segala keindahanmu hanya untuk dia yg telah memintamu secara baik kepada orangtuamu.
Jangan sampai kesalahanmu dimasa muda menjadikanmu terlihat remeh dihadapan pasangan halalmu kelak.
Jangan pula kamu buang waktumu untuk mendampingi seseorang yang belum tntu jodohmu, itu hanya menyusahkanmu dalam ketidakbaikan yang menjurus kpd kemaksiatan. Kalo udh halal sih iya aja smuanya bernilai ibadah, Susah seneng pait manisnya kehidupan berpahala. Lah klo belum? semuanya bernilai dosa. Iya klo dikasih umur panjang sempet nikah sma tuh org dan menggugurkan dosa, lah kalo nggk? Mau meninggal dalam keadaan memperjuangkan seseorang yg sbnrnya bukan siapa siapa kmu? Naudzubillah jangan sampe ya sholihah.
Jadi, sebelum semuanya terlambat, hayuk tingkatkan kualitas dirimu dengan perbaiki akhlak dan hatimu karenaNya, serta menjauhi dia yg belum tntu jodohmu, klo emg hati memiliki harapan sma dia, cukuplah deketin si pemilik hatinya, Allah. Dengan begitu Allah akan memberikan apa yg selayaknya kmu dapatkan sebagai buah atas kesabaranmu selama masa menunggu. menunggu yang lebih dulu, ntah kematian atau seseorang.
Btw, ini ditulis hanya berdasarkan opiniku yang bersumber dngn memperhatikan apa yg trjadi di lingkungan sekitar dan dari beberapa sumber bacaan yg pernah aku baca selama ini ya, maapkeun kalo emg bnykk kekurangan dan kesalahan.
~short-note-from-a-sinner~